Saturday 25 May 2013

Puisi Chairil Anwar Cintaku Jauh di Pulau

Oleh Cairil Anwar

Cintaku jauh di pulau
Gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak kan sampai padanya

Di air yang tenang, di angin mendayu
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja.”

Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku!

Manisku jauh di pulau,
kalau ku mati dia mati iseng sendiri.

Puisi Khairil Anwar Senja di Pelabuhan Kecil

Oleh Chairil Anwar
didedikasikan Untuk Buat Sri Ayat

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali
Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam
Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan
Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak

Tiada lagi
Aku sendiri
Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap