Wednesday 19 September 2018

SATU HATI DAN SATU CINTA

SATU HATI DAN SATU CINTA

Oleh RA. Irmayanti, Cirebon.

Aku cuma punya satu hati
Yaitu untukmu seorang
Tak ada yang lain
Begitupun dengan cinta
Cintaku hanya untukmu saat ini, esok dan selamanya.

Mencintaimu adalah anugerah untukku
Cintaku tulus apa adanya
Mengalir dari dalam hatiku sendiri
Mungkin orang lain bisa memberimu kebahagiaan lebih dariku
Tapi aku cuma punya satu
Cinta dan Kesetiaan yang akan kuberikan padamu.

Aku cuma punya satu hati
Yaitu untukmu seorang
Tak ada yang lain
Begitupun dengan cinta
Cintaku hanya untukmu saat ini, esok dan selamanya.

Mencintaimu adalah anugerah untukku
Cintaku tulus apa adanya
Mengalir dari dalam hatiku sendiri
Mungkin orang lain bisa memberimu kebahagiaan lebih dariku
Tapi aku cuma punya satu
Cinta dan Kesetiaan yang akan kuberikan padamu.

Aku cuma punya satu hati
Yaitu untukmu seorang
Tak ada yang lain
Begitupun dengan cinta
Cintaku hanya untukmu saat ini, esok dan selamanya.

Mencintaimu adalah anugerah untukku
Cintaku tulus apa adanya
Mengalir dari dalam hatiku sendiri
Mungkin orang lain bisa memberimu kebahagiaan lebih dariku
Tapi aku cuma punya satu
Cinta dan Kesetiaan yang akan kuberikan padamu.


Tuesday 18 September 2018

KEKASIHKU

KEKASIHKU

Oleh Abdul Zaelani

Bahagiaku adalah senyummu
Harapanku adalah bersama denganmu
Masa depanku
Adalah mempersuntingmu

Namun jangan sekali kali kau membisu
Karena diammu, merampas bahagiaku
Tangismu, merusak ketenangan jiwaku

Ku mohon…
Tetaplah bersamaku
Karena cintamu
Akan kuperjuangkan selalu


Bahagiaku adalah senyummu
Harapanku adalah bersama denganmu
Masa depanku
Adalah mempersuntingmu

Namun jangan sekali kali kau membisu
Karena diammu, merampas bahagiaku
Tangismu, merusak ketenangan jiwaku

Ku mohon…
Tetaplah bersamaku
Karena cintamu
Akan kuperjuangkan selalu


Bahagiaku adalah senyummu
Harapanku adalah bersama denganmu
Masa depanku
Adalah mempersuntingmu

Namun jangan sekali kali kau membisu
Karena diammu, merampas bahagiaku
Tangismu, merusak ketenangan jiwaku

Ku mohon…
Tetaplah bersamaku
Karena cintamu
Akan kuperjuangkan selalu


TUHAN TAHU AKU MENCINTAIMU

TUHAN TAHU AKU MENCINTAIMU

Oleh Legiman Partowiryo

Engkau bukanlah hujan
tetapi engkau selalu menarik air hujan
menjadi mata air hujan di mataku

keberadaanmulah yang menjadi alasan
mengapa awan mendung muncul pagi ini, dan
memaksaku menumpahkan hujan
untuk kesekian kalinya, dari
kelopak yang sudah dengan susah payah kukeringkan.

Aku hanya tidak menyangka saja
bahwa aku yang telah berpaling
dari kecupmu yang membara dalam kata-kata,
masih sanggup merasakan adamu yang jauh
tetap mengimani cintaku.

Maka aku mohon kepadamu,
berbelas kasihlah kepada sepasang mata
yang mungkin sedang menatap puisi ini.

Atau kita bisa bersepakat,
melalu segala yang ada, bahwa
Tuhanpun tahu cintaku tidak musnah oleh waktu
hingga maut menjemputku dan
akan ku tunggu kau di lain waktu

Engkau bukanlah hujan
tetapi engkau selalu menarik air hujan
menjadi mata air hujan di mataku

keberadaanmulah yang menjadi alasan
mengapa awan mendung muncul pagi ini, dan
memaksaku menumpahkan hujan
untuk kesekian kalinya, dari
kelopak yang sudah dengan susah payah kukeringkan.

Aku hanya tidak menyangka saja
bahwa aku yang telah berpaling
dari kecupmu yang membara dalam kata-kata,
masih sanggup merasakan adamu yang jauh
tetap mengimani cintaku.

Maka aku mohon kepadamu,
berbelas kasihlah kepada sepasang mata
yang mungkin sedang menatap puisi ini.

Atau kita bisa bersepakat,
melalu segala yang ada, bahwa
Tuhanpun tahu cintaku tidak musnah oleh waktu
hingga maut menjemputku dan
akan ku tunggu kau di lain waktu


MUARA CANDA

MUARA CANDA

Inginku bergelut dengan candanya
Tawanya menyelinap disela-sela telinga
Hangat dirasa ketika bersama
Merekahkan senyum selebar jalan

Suasana hangat terasa disekujur tubuhku
Mati, mati jika ia pergi
Dengan tubuh mungil yang biasa mendekapku
Kehangatan yang hilang

Jika ia tak melebarkan senyum
Teruslah disampingku
Mendekapku dengan senyuman manismu

Inginku bergelut dengan candanya
Tawanya menyelinap disela-sela telinga
Hangat dirasa ketika bersama
Merekahkan senyum selebar jalan

Suasana hangat terasa disekujur tubuhku
Mati, mati jika ia pergi
Dengan tubuh mungil yang biasa mendekapku
Kehangatan yang hilang

Jika ia tak melebarkan senyum
Teruslah disampingku
Mendekapku dengan senyuman manismu


Inginku bergelut dengan candanya
Tawanya menyelinap disela-sela telinga
Hangat dirasa ketika bersama
Merekahkan senyum selebar jalan

Suasana hangat terasa disekujur tubuhku
Mati, mati jika ia pergi
Dengan tubuh mungil yang biasa mendekapku
Kehangatan yang hilang

Jika ia tak melebarkan senyum
Teruslah disampingku
Mendekapku dengan senyuman manismu


Monday 17 September 2018

CINTA ABADI

CINTA ABADI

Oleh AW Effendi

Pagi ini sedikit rintik oleh mendungnya hati
Kuracik kopi dan rindu hingga menusuk sanubari
Pandang kosong tersesat oleh kata hingga makna
Engkau kah akhir kutujukan jiwa
Ataukah berakhir pilu di simpang asa

Kopi pagi ini tak semanis kemarin pagi
Oleh rasa yang kian lelap termakan masa
Ku coba ulangi racikan kopi dan cinta
Tuk sempurnakan tanya
Adakah benar kau mencintaiku sahaja

Semakin ku racik kopi dan rindu
Haruskah kutiadakan keduanya itu?
Oleh kopi yang hilang pahitnya?
Atau oleh rindu yang hilang laranya

Kuseduh kopi pagi ini
Kuracik dengan sebuah mimpi
Agar dapat kuseruput rindu darimu
Agar cinta ini abadi teruntukmu


Pagi ini sedikit rintik oleh mendungnya hati
Kuracik kopi dan rindu hingga menusuk sanubari
Pandang kosong tersesat oleh kata hingga makna
Engkau kah akhir kutujukan jiwa
Ataukah berakhir pilu di simpang asa

Kopi pagi ini tak semanis kemarin pagi
Oleh rasa yang kian lelap termakan masa
Ku coba ulangi racikan kopi dan cinta
Tuk sempurnakan tanya
Adakah benar kau mencintaiku sahaja

Semakin ku racik kopi dan rindu
Haruskah kutiadakan keduanya itu?
Oleh kopi yang hilang pahitnya?
Atau oleh rindu yang hilang laranya

Kuseduh kopi pagi ini
Kuracik dengan sebuah mimpi
Agar dapat kuseruput rindu darimu
Agar cinta ini abadi teruntukmu


Pagi ini sedikit rintik oleh mendungnya hati
Kuracik kopi dan rindu hingga menusuk sanubari
Pandang kosong tersesat oleh kata hingga makna
Engkau kah akhir kutujukan jiwa
Ataukah berakhir pilu di simpang asa

Kopi pagi ini tak semanis kemarin pagi
Oleh rasa yang kian lelap termakan masa
Ku coba ulangi racikan kopi dan cinta
Tuk sempurnakan tanya
Adakah benar kau mencintaiku sahaja

Semakin ku racik kopi dan rindu
Haruskah kutiadakan keduanya itu?
Oleh kopi yang hilang pahitnya?
Atau oleh rindu yang hilang laranya

Kuseduh kopi pagi ini
Kuracik dengan sebuah mimpi
Agar dapat kuseruput rindu darimu
Agar cinta ini abadi teruntukmu


AKU INGIN ENGKAU TERSENYUM KEMBALI

AKU INGIN ENGKAU TERSENYUM KEMBALI

Oleh Msa

Engkau datang menjemputku
Dan aku berlari bergegas menemuimu
Lalu kita pergi ke suatu tempat hiburan
Dan engkau mengeluapkan segala perasaan dengan nyanyian

Alunan musikpun begitu keras terdengar
Sampai sampai diri ini tak berhenti mendengar
Tak ingin ku menghentika alunan musik itu
Karena ku tak ingin berhenti mendengar alunan merdu suaramu

Aku ingin engkau tersenyum kembali
Disaat kau dan aku berjumpa pertama kali
Aku ingin selalu disampingmu
Biar engkau tahu akulah pengobat segala laramu

Wahai kasih janganlah kau bersedih
Karena setiap tetesan air matamu
Adalah rintihan kalbuku

Engkau datang menjemputku
Dan aku berlari bergegas menemuimu
Lalu kita pergi ke suatu tempat hiburan
Dan engkau mengeluapkan segala perasaan dengan nyanyian

Alunan musikpun begitu keras terdengar
Sampai sampai diri ini tak berhenti mendengar
Tak ingin ku menghentika alunan musik itu
Karena ku tak ingin berhenti mendengar alunan merdu suaramu

Aku ingin engkau tersenyum kembali
Disaat kau dan aku berjumpa pertama kali
Aku ingin selalu disampingmu
Biar engkau tahu akulah pengobat segala laramu

Wahai kasih janganlah kau bersedih
Karena setiap tetesan air matamu
Adalah rintihan kalbuku


KENANGANMU

KENANGANMU

Dini hari semakin dekat
Petang masih lekat
Legam rindu masih kugenggam
Kenangan tentangmu di kepala berkelebat
Makin beragam

Dirimu yang terbayang tak kunjung hilang
Membunuh bersama bayang-bayang yang tak pernah lekang
Tak jua hadir dalam untai-untai angin malam
Yang tak kunjung hadir dalam kenyataan

Aku masih mencoba meramu malam
Tanpa meracaukan kamu, sayang
Rindu tahu jalan kan?
Pulanglah kepadaku
Aku akan menyambutmu dengan seluruh ragaku.

Dini hari semakin dekat
Petang masih lekat
Legam rindu masih kugenggam
Kenangan tentangmu di kepala berkelebat
Makin beragam

Dirimu yang terbayang tak kunjung hilang
Membunuh bersama bayang-bayang yang tak pernah lekang
Tak jua hadir dalam untai-untai angin malam
Yang tak kunjung hadir dalam kenyataan

Aku masih mencoba meramu malam
Tanpa meracaukan kamu, sayang
Rindu tahu jalan kan?
Pulanglah kepadaku
Aku akan menyambutmu dengan seluruh ragaku.


HATI YANG RETAK

HATI YANG RETAK

Yang kuterima duka menengadah
Kelopak sayunya nanar terpana
Petang diikat malang di perbatasannya
Topan liar santap hingar
Sejak pagi ditemuinya

Dalam hati gersang terbangun karang
Membantu tandingi dera ombak tak terhingga
Namun rapuh ia telan patah segala
Buah hati taman cinta
Jadi ular berbisa mematuk dalam petang luka

Wahai Tuhan semesta alam
Aku orang kalah
Berilah pelampung
Tambal lah hati retak
Kumpulkan barangku
Yang terpisah dan terselimuti

Kelopak sayunya memancar bening kemala
Lalu ia bernyanyi…

Kereta biru beku, sambutlah aku
Dalam ketiadaan atas ketidakberdayaan
Langkahmu menggapai gelap tak kenal batas

Dalam hati gersang terbangun karang
Membantu tandingi dera ombak tak terhingga
Namun rapuh ia telan patah segala
Buah hati taman cinta
Jadi ular berbisa mematuk dalam petang luka

Wahai Tuhan semesta alam
Aku orang kalah
Berilah pelampung
Tambal lah hati retak
Kumpulkan barangku
Yang terpisah dan terselimuti

Kelopak sayunya memancar bening kemala
Lalu ia bernyanyi…

Kereta biru beku, sambutlah aku
Dalam ketiadaan atas ketidakberdayaan
Langkahmu menggapai gelap tak kenal batas

KESETIAAN

KESETIAAN

Jangan ragukan cinta yang mencintaimu
Menjaga hatimu untuk tetap menjadi tujuan hidupku
Adalah mimpi yang terus kujaga
Hingga waktu tak mampu menghitung dirinya sendiri


Jangan ragukan cinta yang mencintaimu
Menjaga hatimu untuk tetap menjadi tujuan hidupku
Adalah mimpi yang terus kujaga
Hingga waktu tak mampu menghitung dirinya sendiri



Jangan ragukan cinta yang mencintaimu
Menjaga hatimu untuk tetap menjadi tujuan hidupku
Adalah mimpi yang terus kujaga
Hingga waktu tak mampu menghitung dirinya sendiri



Jangan ragukan cinta yang mencintaimu
Menjaga hatimu untuk tetap menjadi tujuan hidupku
Adalah mimpi yang terus kujaga
Hingga waktu tak mampu menghitung dirinya sendiri


CERMIN CINTA

CERMIN CINTA

Kini ku coba membukakan mata dan tersadar,
Bahwa aku masihlah seseorang yang kau cinta,
Yang tak seorang pun tahu alasannya,
Tak ubahnya aku pun bahagia dan bangga karena mu.

Dengan mata, coba kutangkap bayang ku pada cermin kamar ku,
Ku lihat perutku membuncit penuh keceriaan dan punggung ku,
Tertancap panah asmaramu…
Kepalaku tertunduk berat terbebani mahkota cinta mu,

Hingga akhirnya ku tegakkan kepalaku dan ah…
Cepat ku telan senyum manis ku yang sejak tadi menghiasi bibirku.
Krakkkk!! Seketika cermin ku pecah, menyadari betapa tidak tampannya aku.


Kini ku coba membukakan mata dan tersadar,
Bahwa aku masihlah seseorang yang kau cinta,
Yang tak seorang pun tahu alasannya,
Tak ubahnya aku pun bahagia dan bangga karena mu.

Dengan mata, coba kutangkap bayang ku pada cermin kamar ku,
Ku lihat perutku membuncit penuh keceriaan dan punggung ku,
Tertancap panah asmaramu…
Kepalaku tertunduk berat terbebani mahkota cinta mu,

Hingga akhirnya ku tegakkan kepalaku dan ah…
Cepat ku telan senyum manis ku yang sejak tadi menghiasi bibirku.
Krakkkk!! Seketika cermin ku pecah, menyadari betapa tidak tampannya aku.


Kini ku coba membukakan mata dan tersadar,
Bahwa aku masihlah seseorang yang kau cinta,
Yang tak seorang pun tahu alasannya,
Tak ubahnya aku pun bahagia dan bangga karena mu.

Dengan mata, coba kutangkap bayang ku pada cermin kamar ku,
Ku lihat perutku membuncit penuh keceriaan dan punggung ku,
Tertancap panah asmaramu…
Kepalaku tertunduk berat terbebani mahkota cinta mu,

Hingga akhirnya ku tegakkan kepalaku dan ah…
Cepat ku telan senyum manis ku yang sejak tadi menghiasi bibirku.
Krakkkk!! Seketika cermin ku pecah, menyadari betapa tidak tampannya aku.


AKU, KAU, DAN CINTAKU PADAMU

AKU, KAU, DAN CINTAKU PADAMU

Oleh Legiman Partowiryo

aku tidak tahu pasti
kapan cinta itu hadir,
seperti setiap orang yang bertanya;
kapan detik pertama kehidupan dimulai?

aku hanya tahu satu hal yang pasti
bahwa aku semestinya mampu
membangun bahtera dan mempercayakan
satu dayung padamu,
dan akan kita laju
tiap detik waktu
yang akan kita lukis
dengan warna rindu.



aku tidak tahu pasti
kapan cinta itu hadir,
seperti setiap orang yang bertanya;
kapan detik pertama kehidupan dimulai?

aku hanya tahu satu hal yang pasti
bahwa aku semestinya mampu
membangun bahtera dan mempercayakan
satu dayung padamu,
dan akan kita laju
tiap detik waktu
yang akan kita lukis
dengan warna rindu.


aku tidak tahu pasti
kapan cinta itu hadir,
seperti setiap orang yang bertanya;
kapan detik pertama kehidupan dimulai?

aku hanya tahu satu hal yang pasti
bahwa aku semestinya mampu
membangun bahtera dan mempercayakan
satu dayung padamu,
dan akan kita laju
tiap detik waktu
yang akan kita lukis
dengan warna rindu.

SIRNA

SIRNA

Kini kutahu segalanya
Segalanya telah usai
Kini kumengerti semuanya
Semuanya telah berakhir

Sirna dalam sekejap
Tanpa seucap kata
Sesuatu yang baru
Tanpa sebuah ragu

Dan kinilah waktunya
Untukmu meniti langkah
Dalam lembaran baru
Karena…
Inilah yang tak mungkin untukku…


Kini kutahu segalanya
Segalanya telah usai
Kini kumengerti semuanya
Semuanya telah berakhir

Sirna dalam sekejap
Tanpa seucap kata
Sesuatu yang baru
Tanpa sebuah ragu

Dan kinilah waktunya
Untukmu meniti langkah
Dalam lembaran baru
Karena…
Inilah yang tak mungkin untukku…


Kini kutahu segalanya
Segalanya telah usai
Kini kumengerti semuanya
Semuanya telah berakhir

Sirna dalam sekejap
Tanpa seucap kata
Sesuatu yang baru
Tanpa sebuah ragu

Dan kinilah waktunya
Untukmu meniti langkah
Dalam lembaran baru
Karena…
Inilah yang tak mungkin untukku…



HARU HARU

HARU HARU

Oleh Abdul Zaelani

Ku ingin kau tahu
Ku bahagia bila denganmu
Ku nyaman bila disampingmu
Namun…

Bukan berarti aku harus selalu denganmu
Setiap waktu bersamamu, menemanimu
Akupun ingin merasa bahagia bersama
Bersama mereka yang aku cinta

Ku mohon
Jangan berfikir ku tak setia
Jangan berfikir ku tak bisa menjaga cinta
Karena suatu saat jika ku telah tiada
Kau akan merasa, bahwa hatimu selalu ku jaga
Sepenuh jiwa dan raga yang ku punya

Ku ingin kau tahu
Ku bahagia bila denganmu
Ku nyaman bila disampingmu
Namun…

Bukan berarti aku harus selalu denganmu
Setiap waktu bersamamu, menemanimu
Akupun ingin merasa bahagia bersama
Bersama mereka yang aku cinta

Ku mohon
Jangan berfikir ku tak setia
Jangan berfikir ku tak bisa menjaga cinta
Karena suatu saat jika ku telah tiada
Kau akan merasa, bahwa hatimu selalu ku jaga
Sepenuh jiwa dan raga yang ku punya


Ku ingin kau tahu
Ku bahagia bila denganmu
Ku nyaman bila disampingmu
Namun…

Bukan berarti aku harus selalu denganmu
Setiap waktu bersamamu, menemanimu
Akupun ingin merasa bahagia bersama
Bersama mereka yang aku cinta

Ku mohon
Jangan berfikir ku tak setia
Jangan berfikir ku tak bisa menjaga cinta
Karena suatu saat jika ku telah tiada
Kau akan merasa, bahwa hatimu selalu ku jaga
Sepenuh jiwa dan raga yang ku punya


PUISI HARAPAN CINTA

PUISI HARAPAN CINTA

Untukmu cinta ini aku titipkan
Sebagai mahkota dalam singgasana hidupmu
Untukmu cinta ini aku persembahkan
sebagai bintang di langit hayatmu

menyulam mimpi merenda asa
berharap kau kan menjadi kekasihku di dunia
dan bidadariku di syurga
meski takdir menjadi penentu cinta kita



selama jantung ini masih berdetak
selama nafas ini masih memberiku kehidupan
selama tuhan masih mengijinkan cinta ini tertanam
maka, ijinkan cinta menulis sejarahnya sendiri

dalam lembaran suci altar kehidupan
dalam renungan doa,
dalam munajat cinta,
kuukir namamu di dinding harapan

agar aku menjadi imam atas engkau
agar engkau menjadi halal untukku
agar engkau menjadi muara terakhir kisahku
agar engkau menjadi pendamping sejatiku

Tuhan, mungkin tak mengijinkan aku memilikimu
Tapi aku berharap
Tuhan mengijinkanku untuk mencintaimu
Hingga akhir masa


Untukmu cinta ini aku titipkan
Sebagai mahkota dalam singgasana hidupmu
Untukmu cinta ini aku persembahkan
sebagai bintang di langit hayatmu

menyulam mimpi merenda asa
berharap kau kan menjadi kekasihku di dunia
dan bidadariku di syurga
meski takdir menjadi penentu cinta kita



selama jantung ini masih berdetak
selama nafas ini masih memberiku kehidupan
selama tuhan masih mengijinkan cinta ini tertanam
maka, ijinkan cinta menulis sejarahnya sendiri

dalam lembaran suci altar kehidupan
dalam renungan doa,
dalam munajat cinta,
kuukir namamu di dinding harapan

agar aku menjadi imam atas engkau
agar engkau menjadi halal untukku
agar engkau menjadi muara terakhir kisahku
agar engkau menjadi pendamping sejatiku

Tuhan, mungkin tak mengijinkan aku memilikimu
Tapi aku berharap
Tuhan mengijinkanku untuk mencintaimu
Hingga akhir masa






INDAHMU BAGAI PURNAMA

INDAHMU BAGAI PURNAMA

Oleh Abdul Zaelani

Wanita disana
Indah rupawan penuh pesona
Berkerudung abu abu
Bagai purnama yang menyinari malamkau

Bahagia ku rasa…
Saat ku lihat kau tersenyum ceria
Walau hanya sekejap mata
Tetapi bagiku itu sangatlah berharga

Tetaplah disitu
Terangi hatiku
Tetaplah menjadi purnama
Yang selalu menyinari indahnya
Malam yang kupunya



Wanita disana
Indah rupawan penuh pesona
Berkerudung abu abu
Bagai purnama yang menyinari malamkau

Bahagia ku rasa…
Saat ku lihat kau tersenyum ceria
Walau hanya sekejap mata
Tetapi bagiku itu sangatlah berharga

Tetaplah disitu
Terangi hatiku
Tetaplah menjadi purnama
Yang selalu menyinari indahnya
Malam yang kupunya


KEKASIH DI BULAN PENUH RINDU

KEKASIH DI BULAN PENUH RINDU

Oleh Abdul Zaelani

Wanita cantik disana
Indah rupawan penuh pesona
Berwajah jelita, berakhlak mulia

Sungguh…
Kaulah permata dunia
Ku bahagia bila kau menatapku
Ku rindu bila semalam tak bertemu
Senyummu bagai rembulan
Bersinar terang di bulan ramadhan


Wahai kekasihku
Tetaplah bersamaku
Karena ku akan selalu menemanimu
Menantimu di malam bulan penuh rindu

Akan binasa
Cantikmu bagai purnama
Yang menyinari senja walau hanya sementara
Dan aku akan tetap menjadi sang pujangga
Menjaga cinta agar terus tumbuh bersahaja


Wanita cantik disana
Indah rupawan penuh pesona
Berwajah jelita, berakhlak mulia

Sungguh…
Kaulah permata dunia
Ku bahagia bila kau menatapku
Ku rindu bila semalam tak bertemu
Senyummu bagai rembulan
Bersinar terang di bulan ramadhan


Wahai kekasihku
Tetaplah bersamaku
Karena ku akan selalu menemanimu
Menantimu di malam bulan penuh rindu

Akan binasa
Cantikmu bagai purnama
Yang menyinari senja walau hanya sementara
Dan aku akan tetap menjadi sang pujangga
Menjaga cinta agar terus tumbuh bersahaja


Friday 24 August 2018

Singgasana Cinta

SINGGASANA CINTA

Oleh Muhammad Ridwan Na’im

Mungkin terlalu dini bagi kita
Untuk mengenal cinta
Merangkai indahnya tali asmara

Ribuan kerikil tajam menghadang
Angin menerjang
Hiasi perjalan yang panjang

Namun percayalah
Tuhan telah menyiapkan
Sebuah kisah yang lebih indah
Dari apa yang diimpikan

Biarkan waktu bergulir
Bagai roda yang terus berputar
Iringi langkah kita
Menuju singgasana cinta

Biarkan indah dunia
Menjadi saksi cinta kita
Hingga malam menutup jiwa.

Mungkin terlalu dini bagi kita
Untuk mengenal cinta
Merangkai indahnya tali asmara

Ribuan kerikil tajam menghadang
Angin menerjang
Hiasi perjalan yang panjang

Namun percayalah
Tuhan telah menyiapkan
Sebuah kisah yang lebih indah
Dari apa yang diimpikan

Biarkan waktu bergulir
Bagai roda yang terus berputar
Iringi langkah kita
Menuju singgasana cinta

Biarkan indah dunia
Menjadi saksi cinta kita
Hingga malam menutup jiwa.


Mengenal Cinta

MENGENAL CINTA

Oleh Novisa

Memang tak mudah mengenal yang namanya cinta
Cinta bisa membuat orang berbeda
Bagi yang mengenalnya
Cinta adalah anugrah dalam hidupnya
Bagi yang tak mengenalnya
Cinta adalah musuh dalam hidupnya

Untuk mengenal cinta
Kita harus benar-benar siap
Siap menghadapi realita yang ada
Cinta yang sesungguhnya adalah

Cinta yang menerima kita apa adanya
Mau berbagi senang dan kesedihan dengan kita

Tak mudah untuk mendapatkan cinta
Kita harus butuh perjuangan yang lebih
Karena cinta yang sesungguhnya
Takkan pernah rela melihat cinta nya terluka

Memang tak mudah mengenal yang namanya cinta
Cinta bisa membuat orang berbeda
Bagi yang mengenalnya
Cinta adalah anugrah dalam hidupnya
Bagi yang tak mengenalnya
Cinta adalah musuh dalam hidupnya

Untuk mengenal cinta
Kita harus benar-benar siap
Siap menghadapi realita yang ada
Cinta yang sesungguhnya adalah

Cinta yang menerima kita apa adanya
Mau berbagi senang dan kesedihan dengan kita

Tak mudah untuk mendapatkan cinta
Kita harus butuh perjuangan yang lebih
Karena cinta yang sesungguhnya
Takkan pernah rela melihat cinta nya terluka


Mendapat Kau Tersenyum

MENDAPAT KAU TERSENYUM

Oleh Lia Nurun Nissa

Aku adalah sosok bayangmu
Tak bisa kau gapai, tapi selalu ada di belakangmu
Mungkin bukan diriku
Tapi ingatanku yang tak pernah berlalu

Kita tak pernah saling menyapa
Namaku saja apa kau mengetahuinya?
Namun senyumu seakan berisyarat tentangku segala kau ketahui

Aku baik mengenalmu
Aku selalu mencari tau
Ya, itu aku
Yang tak lepas sedetikpun atas namamu

Aku rela mebuang ribuan tahun untuk satu hari yang berharga itu
Biarlah semua bahkan diriku membenciku
Aku tidak akan pernah mati walau kau siapa membunuhku
Untukmu
Bahkan jika esok bertemu
Biarkan aku berdarah berluka hanya untuk mendapati kau tersenyum padaku

Aku adalah sosok bayangmu
Tak bisa kau gapai, tapi selalu ada di belakangmu
Mungkin bukan diriku
Tapi ingatanku yang tak pernah berlalu

Kita tak pernah saling menyapa
Namaku saja apa kau mengetahuinya?
Namun senyumu seakan berisyarat tentangku segala kau ketahui

Aku baik mengenalmu
Aku selalu mencari tau
Ya, itu aku
Yang tak lepas sedetikpun atas namamu

Aku rela mebuang ribuan tahun untuk satu hari yang berharga itu
Biarlah semua bahkan diriku membenciku
Aku tidak akan pernah mati walau kau siapa membunuhku
Untukmu
Bahkan jika esok bertemu
Biarkan aku berdarah berluka hanya untuk mendapati kau tersenyum padaku


Wednesday 22 August 2018

Semusim Telah Berlalu Kekasih

SEMUSIM BERLALU
Oleh Chandra Bayu Pradana

Semusim telah berlalu kekasih
Jerit tangis tawamu telah membayang jauh
Air mata paling bahagia diujung senja
Kitalah insan salam keheningan

Gugurlah bunga di musim semi
Terlentang di antara tumpukan sakura
Rindu jatuh tepat dikening para pujangga
Hingga akhirnya mati terkubur puisinya sendiri

Nyanyikan aku wahai kutilang
Simponi klasik tentang semesta
Kicau paling merdu dari lini penjuru
Buatlah aku tertidur nyenyak dalam pangku doaku

Senja di pipimu kekasih
Biarlah kuhirup dalam helai jingga
Ingin kunikmati setiap damai kepergian
Biar kupeluk seluruh peluk kehilangan








Semusim telah berlalu kekasih
Jerit tangis tawamu telah membayang jauh
Air mata paling bahagia diujung senja
Kitalah insan salam keheningan

Gugurlah bunga di musim semi
Terlentang di antara tumpukan sakura
Rindu jatuh tepat dikening para pujangga
Hingga akhirnya mati terkubur puisinya sendiri

Nyanyikan aku wahai kutilang
Simponi klasik tentang semesta
Kicau paling merdu dari lini penjuru
Buatlah aku tertidur nyenyak dalam pangku doaku

Senja di pipimu kekasih
Biarlah kuhirup dalam helai jingga
Ingin kunikmati setiap damai kepergian
Biar kupeluk seluruh peluk kehilangan










Semusim telah berlalu kekasih
Jerit tangis tawamu telah membayang jauh
Air mata paling bahagia diujung senja
Kitalah insan salam keheningan

Gugurlah bunga di musim semi
Terlentang di antara tumpukan sakura
Rindu jatuh tepat dikening para pujangga
Hingga akhirnya mati terkubur puisinya sendiri

Nyanyikan aku wahai kutilang
Simponi klasik tentang semesta
Kicau paling merdu dari lini penjuru
Buatlah aku tertidur nyenyak dalam pangku doaku

Senja di pipimu kekasih
Biarlah kuhirup dalam helai jingga
Ingin kunikmati setiap damai kepergian
Biar kupeluk seluruh peluk kehilangan


Seandainya Ini adalah Saat Terakhirku


PESAN TERAKHIR

Seandainya ini adalah saat terakhirku
Dan ku harus pergi meninggalkan dunia
Aku akan menggunakan kesempatan terakhir ini
Untuk mengatakan aku sangat mencintaimu

Seandainya ini adalah saat terakhirku
Dan ku harus pergi meninggalkan dunia
Aku akan menggunakan kesempatan terakhir ini
Untuk mengatakan aku sangat mencintaimu

Seandainya ini adalah saat terakhirku
Dan ku harus pergi meninggalkan dunia
Aku akan menggunakan kesempatan terakhir ini
Untuk mengatakan aku sangat mencintaimu

Seandainya ini adalah saat terakhirku
Dan ku harus pergi meninggalkan dunia
Aku akan menggunakan kesempatan terakhir ini
Untuk mengatakan aku sangat mencintaimu

Seandainya ini adalah saat terakhirku
Dan ku harus pergi meninggalkan dunia
Aku akan menggunakan kesempatan terakhir ini
Untuk mengatakan aku sangat mencintaimu

Seandainya ini adalah saat terakhirku
Dan ku harus pergi meninggalkan dunia
Aku akan menggunakan kesempatan terakhir ini
Untuk mengatakan aku sangat mencintaimu

Seandainya ini adalah saat terakhirku
Dan ku harus pergi meninggalkan dunia
Aku akan menggunakan kesempatan terakhir ini
Untuk mengatakan aku sangat mencintaimu

Seandainya ini adalah saat terakhirku
Dan ku harus pergi meninggalkan dunia
Aku akan menggunakan kesempatan terakhir ini
Untuk mengatakan aku sangat mencintaimu

Dewi Sang Penabur Kasih

DEWI SANG PENABUR KASIH

Oleh Handry Lumban Purba

Ada lembah bersembunyi di balik bukit
Bukit bersembunyi di balik hutan
Dari kejauhan aku berteriak menjerit
Penuh cemas berbuntut ketakutan

Aku sepi, dingin dan lapar
Bernyanyi lirih lagu-lagu sendu
Dinding hati yang kokoh turut bergetar
Merasa sedih karena lelah menantikanmu

Setelah bertahun-tahun lamanya
Kini telah tiba hari-hari yang ku tunggu
Ini tanganku terbuka lebar untukmu
Kemarilah, datanglah dan mendekatlah padaku

Aku saat ini berlimpahkan alasan-alasan
Untuk memujimu, untuk menyanjungmu
Cukup tepat bila kau pantang terlewatkan
Tuhan itu baik, memilih dirimu dan mengirimnya untukku

Bertanyalah kau kepadaku wahai wanita
Menurutmu Siapakah gerangan aku?
Maka terlontarlah kata mesra yang teramat lembut
Berkatalah, kau tidaklah tercipta untuk seseorang
Melainkan untuk bertakwa pada Tuhan dan menjadi imamku

Kalimatnya terdengar bagai syair dari surga
Kini aku tak ragu dalam kebimbangan
Tepatlah kau si Dewi sang penabur kasih
Hadir sebagai penyempurnaku di alam raya

Seandainya saja ada kata yang lebih mulia dari cinta
Bila saja ada kata yang lebih agung dari sayang
Tentu kaulah yang patut memperolehnya
Kemarilah dan biarkan aku menjadi imammu.





Ada lembah bersembunyi di balik bukit
Bukit bersembunyi di balik hutan
Dari kejauhan aku berteriak menjerit
Penuh cemas berbuntut ketakutan

Aku sepi, dingin dan lapar
Bernyanyi lirih lagu-lagu sendu
Dinding hati yang kokoh turut bergetar
Merasa sedih karena lelah menantikanmu

Setelah bertahun-tahun lamanya
Kini telah tiba hari-hari yang ku tunggu
Ini tanganku terbuka lebar untukmu
Kemarilah, datanglah dan mendekatlah padaku

Aku saat ini berlimpahkan alasan-alasan
Untuk memujimu, untuk menyanjungmu
Cukup tepat bila kau pantang terlewatkan
Tuhan itu baik, memilih dirimu dan mengirimnya untukku

Bertanyalah kau kepadaku wahai wanita
Menurutmu Siapakah gerangan aku?
Maka terlontarlah kata mesra yang teramat lembut
Berkatalah, kau tidaklah tercipta untuk seseorang
Melainkan untuk bertakwa pada Tuhan dan menjadi imamku

Kalimatnya terdengar bagai syair dari surga
Kini aku tak ragu dalam kebimbangan
Tepatlah kau si Dewi sang penabur kasih
Hadir sebagai penyempurnaku di alam raya

Seandainya saja ada kata yang lebih mulia dari cinta
Bila saja ada kata yang lebih agung dari sayang
Tentu kaulah yang patut memperolehnya
Kemarilah dan biarkan aku menjadi imammu.


Kamulah Satu-satunya Alasanku

SATU-SATUNYA ALASANKU

Kamu lah satu-satunya alasanku
Alasanku tersenyum sepanjang waktu
Alasanku bersemangat menjalani hidup
Alasanku tidak pernah menyerah saat badai datang


SATU-SATUNYA ALASANKU

Kamu lah satu-satunya alasanku
Alasanku tersenyum sepanjang waktu
Alasanku bersemangat menjalani hidup
Alasanku tidak pernah menyerah saat badai datang

SATU-SATUNYA ALASANKU

Kamu lah satu-satunya alasanku
Alasanku tersenyum sepanjang waktu
Alasanku bersemangat menjalani hidup
Alasanku tidak pernah menyerah saat badai datang


Tuesday 21 August 2018

TENTANG RINDU

PUISI CINTA PENDEK TENTANG RINDU

Waktu mengapa begitu lambat beradu
Sementara hati kian sendu
Datanglah di mimpiku
Dimana dunia tak mampu menolak
Kemegahan cinta kita yang terindukan

Kasih,
Entah bagaimana kulewati hening malam ini
Masih kuingat ketika kau katakan cinta
Masih kuingat saat kau memeluk tubuh rapuhku
Masih kuingat tiap genggam jarimu
Dan selalu kuingat

Meski jarak terpisah jauh dari dua dunia
Kita selalu bersama,
Dalam nyanyian cinta nan setia
Mengapakah ada rindu
Jika saat lama kita tak bertemu
Inikah bunga-bunga cinta
Yang tumbuh diatas taman cinta kita?
Kasih, aku rindu padamu.

Senja Merindu

Senja Merindu

Oleh Rainy Zikri

Rona senja telah menjingga
Membias melembut diujung langit
Rinai hujan yang tersisa
Sejukkan jiwa basuh segala asa

Oh angin senja terbangkan rasa rindu ku
Lagukan symphoni rindu dalam indah mimpinya

Ku luruhkan rinai rinduku tuk mu yang merindu
Hadirkan rindu ini dalam setiap mimpinya

Disaat ku rindukan mu
Keindahan yang tercipta
Penuhi relung relung ku

Bayangkan gelak tawa mu yang ceria
Lukiskan indah mata mu yang berbinar
Damaikan risau jiwaku yang mengingat mu

Saat kau pun rindukan ku…

Wednesday 25 July 2018

hampa Tanpa Dirimu

HAMPA TANPA DIRIMU

Sebelum dirimu datang ke hatiku
Hanya kekosongan yang mengisi hidupku
Sekarang kau telah datang
Dan aku tak akan pernah membiarkanmu pergi

Puisi Cinta - Kesetiaan

KESETIAAN

Jangan ragukan cinta yang mencintaimu
Menjaga hatimu untuk tetap menjadi tujuan hidupku
Adalah mimpi yang terus kujaga
Hingga waktu tak mampung menghitung dirinya sendiri

Waktu telah mengiringi jalan kita bersama
Ada senyum yang tercanda
Ada tangis yang beriring air mata
Semua adalah kenang terindah hidupku
Tentangmu,
Aku mencintaimu.

Jika tulisan ini mengganggumu,
Hapuslah
Jika puisi ini mengusikmu,
Sirnakanlah

Tapi jika dapat kuungkap rasa hatiku
Yang meski sering kupendam karena luka
Tapi, kini,
Ijinkan aku berkata “I Love U”
Jadilah kekasihku,

Teruntuk Seseorang yang kunanti
Maafkanlah sang hina ini mengungkapkan rasa
diantara ketakutan dan kecemasan
Tentang cinta yang kutitipkan pada sang putri
Engkau, Putri impianku

Jadilah kekasih halalku di dunia
Lalu bersama, jadilah bidadariku
Disurga, di alam keabadian cinta

Puisi Cinta - Hadirmu


HADIRMU

Oleh Abdul Zaelani

Bila kehadiran embun menyejukkan
Suasana pagi

Tentu hadirmu menyejukan suasana hati
Bila sang mentari hadir menyinari bumi
Tentu kaulah yang selalu hadir
Menyinari hati ini

Kau bagaikan udara
Jika kau tiada mungkin semua rasapun

Wednesday 18 July 2018

Puisi Cinta - Kesetiaan

KESETIAAN

Jangan ragukan cinta yang mencintaimu
Menjaga hatimu untuk tetap menjadi tujuan hidupku
Adalah mimpi yang terus kujaga
Hingga waktu tak mampu menghitung dirinya sendiri

Cermin Cinta

CERMIN CINTA

Kini ku coba membukakan mata dan tersadar,
Bahwa aku masihlah seseorang yang kau cinta,
Yang tak seorang pun tahu alasannya,
Tak ubahnya aku pun bahagia dan bangga karena mu.

Dengan mata, coba kutangkap bayang ku pada cermin kamar ku,
Ku lihat perutku membuncit penuh keceriaan dan punggung ku,
Tertancap panah asmaramu…
Kepalaku tertunduk berat terbebani mahkota cinta mu,

Hingga akhirnya ku tegakkan kepalaku dan ah…
Cepat ku telan senyum manis ku yang sejak tadi menghiasi bibirku.
Krakkkk!! Seketika cermin ku pecah, menyadari betapa tidak tampannya aku.

Aku, Kau, Dan Cintaku Padamu

AKU, KAU, DAN CINTAKU PADAMU

Oleh Legiman Partowiryo

aku tidak tahu pasti
kapan cinta itu hadir,
seperti setiap orang yang bertanya;
kapan detik pertama kehidupan dimulai?

aku hanya tahu satu hal yang pasti
bahwa aku semestinya mampu
membangun bahtera dan mempercayakan

satu dayung padamu,
dan akan kita laju
tiap detik waktu
yang akan kita lukis
dengan warna rindu.

Puisi Cinta - Sirna

SIRNA

Kini kutahu segalanya
Segalanya telah usai
Kini kumengerti semuanya
Semuanya telah berakhir

Sirna dalam sekejap
Tanpa seucap kata
Sesuatu yang baru
Tanpa sebuah ragu

Dan kinilah waktunya
Untukmu meniti langkah
Dalam lembaran baru
Karena…
Inilah yang tak mungkin untukku…

Puisi Cinta - Haru Haru

HARU HARU

Oleh Abdul Zaelani

Ku ingin kau tahu
Ku bahagia bila denganmu
Ku nyaman bila disampingmu
Namun…

Bukan berarti aku harus selalu denganmu
Setiap waktu bersamamu, menemanimu
Akupun ingin merasa bahagia bersama
Bersama mereka yang aku cinta

Ku mohon
Jangan berfikir ku tak setia
Jangan berfikir ku tak bisa menjaga cinta
Karena suatu saat jika ku telah tiada
Kau akan merasa, bahwa hatimu selalu ku jaga
Sepenuh jiwa dan raga yang ku punya

Puisi Cinta Romantis Banget
Berikutnya yaitu puisi yang romantis, tapi yang ini romantisnya pake banget guys, so sweet miripittt smriwitt lah pokoknya mah hehehe.

Puisi Cinta - Puisi Harapan Cinta

PUISI HARAPAN CINTA

Untukmu cinta ini aku titipkan
Sebagai mahkota dalam singgasana hidupmu
Untukmu cinta ini aku persembahkan
sebagai bintang di langit hayatmu

menyulam mimpi merenda asa
berharap kau kan menjadi kekasihku di dunia
dan bidadariku di syurga
meski takdir menjadi penentu cinta kita

selama jantung ini masih berdetak
selama nafas ini masih memberiku kehidupan
selama tuhan masih mengijinkan cinta ini tertanam
maka, ijinkan cinta menulis sejarahnya sendiri

dalam lembaran suci altar kehidupan
dalam renungan doa,
dalam munajat cinta,
kuukir namamu di dinding harapan

agar aku menjadi imam atas engkau
agar engkau menjadi halal untukku
agar engkau menjadi muara terakhir kisahku
agar engkau menjadi pendamping sejatiku

Tuhan, mungkin tak mengijinkan aku memilikimu
Tapi aku berharap
Tuhan mengijinkanku untuk mencintaimu
Hingga akhir masa

Puisi Cinta - Indahmu Bagai Purnama

INDAHMU BAGAI PURNAMA

Oleh Abdul Zaelani

Wanita disana
Indah rupawan penuh pesona
Berkerudung abu abu
Bagai purnama yang menyinari malamkau

Bahagia ku rasa…
Saat ku lihat kau tersenyum ceria
Walau hanya sekejap mata
Tetapi bagiku itu sangatlah berharga

Tetaplah disitu
Terangi hatiku
Tetaplah menjadi purnama
Yang selalu menyinari indahnya
Malam yang kupunya

Puisi Cinta - Kekasih di Bulan penuh Rindu

KEKASIH DI BULAN PENUH RINDU

Oleh Abdul Zaelani

Wanita cantik disana
Indah rupawan penuh pesona
Berwajah jelita, berakhlak mulia

Sungguh…
Kaulah permata dunia
Ku bahagia bila kau menatapku
Ku rindu bila semalam tak bertemu
Senyummu bagai rembulan
Bersinar terang di bulan ramadhan

Wahai kekasihku
Tetaplah bersamaku
Karena ku akan selalu menemanimu
Menantimu di malam bulan penuh rindu

Puisi Cinta - Hadirmu

HADIRMU

Oleh Abdul Zaelani

Bila kehadiran embun menyejukkan
Suasana pagi
Tentu hadirmu menyejukan suasana hati
Bila sang mentari hadir menyinari bumi
Tentu kaulah yang selalu hadir
Menyinari hati ini

Kau bagaikan udara
Jika kau tiada mungkin semua rasapun
Akan binasa

Cantikmu bagai purnama

Yang menyinari senja walau hanya sementara
Dan aku akan tetap menjadi sang pujangga
Menjaga cinta agar terus tumbuh bersahaja


Wednesday 11 July 2018

Puisi Cinta - Puisi Satu Cinta

PUISI SATU CINTA

Buatlah dirimu berharga
Dalam satu cinta
Setelah satu nama
Yang bisa membuat kau bahagia

Berikan cinta yang tulus
Orang yang kau sayangi
Kau tidak perlu sibuk
Tebarkan pesonamu

Dalam kerumunan
Karena hatimu tulus
Hanya perlu satu cinta
Aku bukan mutiara yang indah

Aku bukan bunga
Yang selalu menyegarkan
Aku bukan malaikat
Yang selalu menjagamu

Tapi…
Aku ingin menjadi seseorang
Yang selalu ada dalam hatimu

Puisi Cinta - Pertemuan Sementara

PERTEMUAN SEMENTARA

Saat dahulu kita menjalin cinta
Kau selalu buatku bahagia
Tak pernahku merasa terluka
Karena ku tau, kau inginkan ku selalu bahagia

Namun…
Saat takdir memisahkan kita
Ku coba tuk menerima, walau hati terluka
Mengapa harus kita yang tersiksa
Mengapa cinta ini tak bisa tetap bersama

Apakah pertemuan ini hanyalah sementara
Apakah pertemuan ini hanya untuk
Mengajariku arti ikhlas yang sesungguhnya

Oleh Ahmad Zaelani

Puisi Cinta - Esok

ESOK

Esok akan tiba
Saat engkau pun mereka
Datang lalu bertanya
Tentang cinta dan rasa

Esok engkau pun mereka kembali bertanya
Bagaimana cinta ada di dunia
Aku diam tak mampu berkata
Tatap mataku terpejam menikmati dunia

Esok engkau akan kembali bertanya
Tentang cinta tentang rasa

Bagaimana aku tahu itu cinta
Jika langkahku bahkan tak mengenalnya
Bagaimana mungkin aku mampu mengeja
Jika cinta adalah hal yang begitu berharga

Jika esok hari engkau datang dengan tawa
Kusambut dengan wajah jenaka
Jika esok hari engkau datang dengan air mata
Kusambut dengan tawa

Jika esok engkau bertanya tentang cinta
Aku tidak pernah mengenalnya

Puisi Cinta - Sajak Yang Terlupakan

SAJAK YANG TERLUPAKAN

Kuhujankan peluru ke tubuhku
Tak mengenghilangkan peluhku
Hayal yang menghanyutkan ku
Membuat hilang penaku

Apakah kamu masih peduli denganku?
Ketika ombak menyeretku
Atau peluru yang menembus jantungku

Aroma-aroma kopi di ruang kosong itu
Mengingatkan pada jatuhnya diriku
Yang kala itu tertatih mengejarmu
Sampai membuat sang malam cemburu

Apa ini derita sudah terjun meramu
Atau harus kuputar haluanku?
Pagi ke pagi, malam ke malam
Perlahan mulai kulupakan
Semua malam-malam yang begitu kelam
Menjadi sajak yang terlupakan
Begitu juga diriku yang sudah tenggelam

Oleh Aqil Maulana


Puisi Cinta - hati Yang Tak Bertuan

HATI YANG TAK BERTUAN

Teruntuk tuan yang tak pernah menjadi
Penguasa atas segala rindu, berbahagialah
Biar aku saja yang memendam segala resah

Tugasmu hanya untuk tertawa, maka biarkan aku saja
Yang memendam kecewa

Karena aku tahu, semenjak ada dia sebagai pengganti
Kau tak lagi peduli

Atas perasaanku yang entah masih hidup atau mati
Karena kini bahagiamu bukan tentang aku lagi

Puisi Cinta - Cinta yang Kedua

CINTA YANG KEDUA

Setiap diriku berjalan denganmu
Mengapa hati ini timbul rasa ragu
Entah kenapa rasa ini selalu menghantuiku
Apakah ini tanda tanda cinta kita akan berlalu

Aku tahu engkau bersama dengannya
Tetapi kenapa engkau selalu meyakinkan ku dengan semuanya
Engkau berdusta diriku pun tetap menerimanya
Dan engkau melarang diriku pun tetap mengikutinya

Apakah ini namanya cinta yang kedua
Hanya menerima kecewa dan menerima luka
Hanya merasakan pahit dan merasakan sakit
Dan hanya tetap bersabar walaupun begitu sakit

Oleh M’sa

Puisi Cinta - Cinta Berakhir Di Ujung Jalan

CINTA BERAKHIR DI UJUNG JALAN

Menyesal diriku mengenal cinta
Menyesal diriku menyimpan rasa
Serta menyesal diriku membuang waktu yang sia-sia


Bila engkau kembali memilih janganlah memilihku
Hapuskanlah kenangan demi kenangan itu
Karena ku tak sanggup tuk melihat wajahmu
Dan ku tak sanggup tuk mengulangnya bersamamu

Seandainya aku dapat memutar waktu
Aku tak ingin mengenal cinta itu
Cinta yang hanya berakhir diujung jalan
Bak dedaunan yang jatuh dari pepohonan lalu ditinggalkan

Puisi Cinta - Cinta

Puisi Cinta Sedih – CINTA

Bagaimana bisa kubuktikan, kesetiaan
Tanpa kebersamaan kita
Kau bilang ku tak berubah
Terbang kesana kemari menebar cinta
Yang kau lihat adalah aku yang sekarang

Aku yang sendiri tanpa cinta
Apa ku harus menggantimu dulu?
Membuktikan kesetiaan dengan dia yang baru?

Bila harus begitu
Berarti takkan mungkinlah aku
Kembali padamu

Oleh AH. Shahab


Puisi Cinta - Cinta Dalam Diam

DALAM DIAM CINTA

Hanya bisa menatapmu dalam diam
Menunduk menjaga mata yang terasuk

Tak berani bertatap muka
Dalam diam pun aku menyimpan rasa

Kau dan aku
Hanya serpihan yang terpendam
terpisah di jarak tanpa hitungan
Hingga akhir menjadi suratan

Duhai bidadari
Aku takut mencintaimu
Seperti cinta majnun kepada laila
Aku takut mengharapkanmu
Seperti harapan romeo kepada juliet



Aku hanya akan diam
Seperti diamnya Ali untuk Fatimah
Dalam iman dipertemukan
Dalam cinta suci dipersatukan

Puisi Cinta - Memeluk Bayangmu

MEMELUK BAYANGMU

Kutatap kau sedari kubisa
Kupandang kau karna ku suka
Kucoba meyakinkan langkahku
Seketika ku ragu, ku ragu tak bisa menggenggam mu
Ku takut untuk memikirkanmu

Kupelankan langkah, kupejamkan mata
Terasa, terasa sakit, meski itu tak terluka
Kubayangkan diriku berjalan mundur
Perlahan-lahan menjauhimu
Ingin rasanya tangan ini menggapaimu
Merasakan hangatnya tanganmu
Merasakan detak jantungmu

Namun ku tak bisa
Anganku berbisik, hatiku berkata, indahnya memeluk bayangmu

Oleh Puput


Surat Cinta Zainuddin Kepada Hayati Yang Menyayat Hati

Hayati!

Meskipun mula-mula saya bertemu sesudah surat itu kukirim tanganku gemetar, maka sambutanmu yang halus atas kecemasanku telah menghidupkan semangatku kembali. Hayati sampai sekarang, dan agaknya lama sekali baru kejadian itu akan dapat kulupakan. Karena menurut perasaan hatiku, adalah yang demikian pintu keberuntungan yang pertama bagiku. sampai sekarang Hayati saya merasai dadaku sendiri menjaga apakah hatiku masih tersimpan didalamnya, entah sudah terbang ke langit biru agaknya, lantaran terlalu merasa beruntung.

Pada perkataan-perkataan yang telah kau ucapkan, ternyata bahwa kasih sayangku, bahwa cintaku telah kua terima. Bahwa pengharapanku yang telah putus, kau hubungkan kembali. Tetapi Hayati, ada yang perlu kuterangkan padamu, supaya jangan engkau menyesal kemudian. Orang sukai seorang pemuda, karena sesuatu yang diharapkannya dari pemuda itu, misalnya dia cantik dan gagah. Aku sendiri, sebagan yang kau lihat, begitulah kedaanku, rupaku yang jelek tak pantas menjadi jodohmu, dan aku miskin.

Misalnya Allah menyampaikan cita-cita hatiku, dan engkau boleh menjadi suntingku, menjadi istri yang mengobat luka hatikuyang telah berahun-tahun, agaknya akan malu engkau berjalan beersanding dengan daku, karena amat buruk memperdekatkan loyang dengan mas, mempertalikan benang dengan sutra. Bagiku, Hayati, engkau sangat cantik. Kecantikan itu kadang-kadang yang menyebabkan daku putus asa, mengigat buruk diriku dan buruk untungku.

Tetapi pula, kalau kau hendak mendasarkan cinta itu pada dasar keikhlasan, pada keteguhan memegang janji, pada keteguhan memegang janji, pada memandang kebaikan hati dan bukan kebaikan rupa. Kalau engkau bukan mengharapkan kayaku, tetapi mengharapkan pengorbanan jiwaku untukmu, kalau engkau sudi kepadaku dan tidak merasa menyesal jika kelak bertemu dengan bahaya yang ngeri dan kecimus bibir; kalau semuanya itu tidak engkau pedulikan, Hayati, sebagai kukatakan dahulu, engkau akan beroleh seorang sahabat yang teguh setia.

Kalau semuanya  itu telah engkau ingat nbenar, dan engkau sudi berenag kedalam lautan cinta, ketahuilah bahwa saya beruntung berkenalan dengan engkau, dan moga-moga engkau pun beruntung berkenalan dengan saya.

Zainuddin




Surat Cinta Zainuddin Kepada Hayati ( Tenggelamnya Kapal VanderWijk)

Sahabatku Hayati!

Sebagai kukatakan dahulu, lebih bebas saya menulis surat daripada berkata-kata dengan engkau. Saya lebih pandai meratap dalam surat, menyesal dalam surat, mengupat dalam surat. Karena bilamana saya bertemu dengan engkau, maka matamu yang sebagai Bintang Timur itu senantiasa menghilangkan susun kataku.

Sebelum bertemu, banyak yang teringat, setelah bertemu semuanya hilang, karena kegembiraan pertemuan itu telah menutupi akan segala ingatan.

Inilah suratku yang ketiga. Dan alangkah beruntungnya perasaan hatiku jika beroleh balasan, padahal sepucuk pun belum pernah engkau balas. Tahu saya apa jadi sebabnya. Bukan lantaran engkau tak dapat mengarang surat sebagai engkau katakan, tetapi hanyalah lantaran engkau masih merasa sebagaimana kebanyakan perasaan umum pada hari ini, bahwasanya berkirim-kiriman surat percintaaan itu adalah aib dan cela yang paling besar, cinta palsu dan bukan terbit dari hati yang mulia. Tapi, Hayati, perasaan saya lain dari itu. Yaitu kalau perasaan hati itu hanya disimpan-simpan saja, tidak diutarakan dengan kejujuran, itulah yang bernama cinta palsu, cinta yang tidak percaya kepada diri-sendiri.

Rasanya lebih aib dan lebih cela anak perempuan yang sengaja menekur-nekurkan kepalanya jika melihat seorang laki-laki, tetapi setelah selendangnya dibukanya, dia mengintip orang lalu lintas dari celah dinding. Dengan surat-surat kita belajar berbudi halus. Dalam susunan surat-surat dapat diketahui perkataan-perkataan yang pepat di luar, Pancung di dalam. Dengan surat-surat dapat diketahui dalam dangkalnya budi pekerti manusia.

Bacalah, dan bacalah suratku ketiga-tiganya. Adakah di sana terdapat saya berminyak air, mencoba menarik-narik hati? Bagi saya meskipun perjalanan cinta yang akan kita tempuh itu takkan hasil, surat itu sudah cukuplah untuk menguji budi saya.

Kirimlah surat kepadaku tanda jujurmu. Tanda benar-benar engkau hendak membela diriku. Kirimlah, dan janganlah engkau takut bahwa surat ini akan saya jadikan perkakas untuk membukakan rahasiamu jika ternyata engkau mungkiratau engkau sanggup mematuhi janji . Hayati! Lapangan ala mini amat luas dan Tuhan telah memberi kesanggupan mengembara di dalam lapangan yang luas itu. Maka jika kita beruntung, dan Allah memberi izin kita hidup sebagai suami dan istri, adalah surat-surat itu untuk mematrikan cinta kita, jadi pengobat batin didalam mendidik anak-anak. Tetapi kalau kiranya pertemuan nasib dan hidup kita tidak beroleh keizinanan Tuhan sejak dari azali-Nya, adalah surat-surat itu akan jadi peringatan dari dua orang bersahabat atau ketulusan mereka menghadapi cinta, tidak terlangkah kepada kejahatan dan tidak melanggar peri kesopanan.

Jangan engkau berwas-was kepadaku Hayati, mengirimkan suratmu. Surat-suratmu akan kusimpan baik-baik, akan kujadikan azimat tangkal penyakit, tangkal putus pengharapan. dan hilangkanlah sangka burukmu itu, takut suratmu jika kujadikan perkakas membusuk-busukkan namamu. Ah, mentang-mentang saya seorang anak terbuang, orang menumpang di negeri ini, tidaklah sampai serendah itu benar budiku.

Suratmu, Hayati; sekali lagi suratmu.

Zainuddin

Isi Surat Cinta Menyayat Hati Zainuddin Kepada Hayati

Sahabatku Hayati
Gemetar, Encik! Gemetar tanganku ketika mula-mula menulis surat ini. Hatiku memaksaku,  banyak yang terasa, tetapi setelah kucecahkan penaku ke dawat, hilang akalku, tak tentu dari mana harus kumulai.

            Sudah hampir setahun saya tinggal di negeri tumpah darah nenek moyangku ini. Oh, Hayati, saya telah dibuaikan oleh mimpi dahulunya, oleh kuatnya bekas dendang dan nyanyian ayahku seketika saya masih dalam pangkuannya. Tanahmu yang indah, bahkan tanahku juga, Minangkabau, senantiasa berdiri dalam semangatku. Sehingga sejak saya tahu menyebut nama negeri Padang, tanah ini telah terbayang dalam khayalku.

Angan-angan dan khayal yang demikianlah yang menyampaikan langkahku kemari. Sebab di negeri Mengkasar sendiri saya dipandang orang Padang, bukan orang asli Bugis atau Mengkasar. Sebab itu disana saya rasa senantiasa dalam kesepian.

Sekarang saya datang kemari, Hayati. Tak ubahnya dengan seorang musafir di tengah gurun yang luas keputusan air ; tiap-tiap langkah dilangkahkannya tampak juga olehnya danau yang luas di mukanya. Demi, setelah sampai kepada yang kelihatan itu, danau itu pun hilanglah, berganti dengan pasir semata-mata, hening dan panas !

Hayati, berulang saya menanggung perasaan begini, seorang pun tidak ada tempat saya mengadu. Saya tidur di surau bersama-sama teman. Mereka ketawa, bersenda gurau, tetapi bilamana kuhening kupikirkan, emas juga tidak juga dapat dicampurkan dengan Loyang, sutra tersisih dari benang. Saya telah mengerti segera bahasa Minangkabau meskipun dekat mereka saya seakan-akan tak paham. Dari isyarat dan susun kata, dapat juga kuketahui, bahwa derajatku kurang adanya. Bakoku sendiri tidak mengaku saya anak pisangnya, sebab rupanya ayahku tak mempunyai saudara yang karib. Mereka bawa saya menumpang selama ini, karena dipertalikan bukan oleh budi bahasa, tetapi oleh uang; sekali lagi Hayati, oleh uang!

Mengapa hal ini saya adukan kepadamu Hayati?

Itu pun saya sendiri tak tahu, cuma hati saya berkata, bahwa engkaulah tempat saya mengadu…
Hayati! Terimalah pengaduaku ini, terimalah berita dan untung malangku ini.

Terimalah ini, perkenankanlah seruan dari hati yang daif, hati seorang makhluk yang dari masa dalam kandungan ibu telah ditunggu oleh rantai yang bertali-tali dari kemalangan.

Ayahku telah mati, dan ibuku demikian pula. Bakoku tak mengakui aku keluarganya. Di Mengkasar hanya tinggal seorang ibu angkat. Dalam pergaulan, saya disisihkan orang. Saya tak hendak membunuh diri, karena masih ada pergantungan iman dengan yang Mahakuasa dan Gaib, bahwa dibalik kesukaran ada menunggu kemudahan. Di dalam khayalku dan dalam kegelapgulitaan malam, tersimbahlah awan, cerahlah langit dan kelihatanlah satu bintang, bintang dari penghidupan untuk menunjukkan jalan. Bintang itu … ialah: kau sendiri, Hayati!

Bagimana maka hati saya berkata begitu? Itupun saya tak tahu. Lantaran tak tahu sebabnya itu, timbul kepercayaan kepada kuasa gaib yang lebih dari kuasa manusia, kusa gaib itulah yang menitahkan …

Saya tahu juga sedikit-dikit adat negerimu yang kokoh. Agaknya buruk saya berkirim surat ini dalam pandangan umum. Menggaggu dirimu sendiri, tak akan menyentuh keesaran dan sususnan rasam basi orang Minangkabau. Saya tahu dan insaf siapa semata-mata mengadukan hal. Nyampangku mati, janganlah kumati dalam penyesalan. Dan saya pun yakin, tangan yang begitu halus, mata yang penuh dengan kejujuran itu, tidak akan sampai mengecewakan hati ynag telah penuh dengan kecewa sejak sejengkal dari tanah. Terimalah saya menjadi sahabatmu yang baik, Hayati.

Supaya dapat saya mengadukan hal-halku, untuk mengurangi tanggungan hati. Sebab memang sudah biasa kegembiraan dapat ditelan sendiri-sendiri dan kemalangan menjadi kurang, bila dikatakan pada orang lain.

Sudikah engkau jadi sahabatku Hayati? Saya akui saya orang aging melarat dan anak orang terbuang yang datang dari negeri jauh, yatim dan piatu. Saya akui kerendahan saya, itu agaknya yang akan menangguhkan hatimu bersahabat dengan daku. Tapi Hayati, meskipun bagaimana, percayalah bahwa hatiku baik. Sukar engkau akan bertemu dengan hati yang begini, yang bersih lantaran senantiasa dibasuh dengan air kemalangan sejak lahirnyake dunia!

Zainuddin

Puisi Cinta - Surat Yang Tak Tersampaikan

SURAT YANG TAK TERSAMPAIKAN

Surat itu tersirat bagaikan debu
Yang tak dapat kulampiaskan satu persatu
Namun ku coba untuk menghampirimu
Agar kau tahu betapa pentingnya waktu

Setelah lamanya bulan berlalu
Kau pun membaca surat itu
Hingga kau tahu sekian lama surat itu menunggu
Menunggu balasan surat darimu

Puisi Cinta - Elegi Sukma

ELEGI SUKMA


Kuseduh kopi dari tetesan embun
Lalu menikmati terbitnya matahari
Seperti pagi yang biasa
Kau dan aku bertukar tatap mata

Kau seduh secangkir teh dari guguran dedaunan hijau
Yang kunikmati harumnya
Seperti siang yang biasa
Kau dan aku bertukar senyum

Percakapan kita adalah diam yang nyata
Sukma yang saling hampir menghampiri
Sebab tubuh selalu terkungkung ilusi
Dan kalimat hanyalah delusi juga halusinasi

Elegi ini kutulis untukmu
Diam-diam kutitipkan pada angin
Yang bersembunyi dibalik senja keemasan
Secangkir kopiku, secangkir tehmu
Bertemu di meja itu
Seperti malam yang biasa
Kau dan aku mengigaukan nama kita

Oleh Yunita Tresnawati

Puisi Cinta - Sebatas Angan

SEBATAS ANGAN

Teruntuk kamu yang ku kagumi
Entah bagaimana rasa ini harus terungkap
Semua hanya berkecamuk dalam hati
Tanpa mau keluar dalam gelap

Aku mampu berkata namun hanya dalam sunyi
Sebenarnya aku tak mau berharap
Terlalu sakit jika hanya aku yang menginginkanmu
Saat ku tahu benar kau takkan pernah sadari

Teruntuk kamu yang menjadi doaku di malam hari
Entah bagaimana aku harus bertindak
Bak hujan yang datang dengan kilat
Tiba tiba mengingat harap padamu membuatku sesak

Aku mampu menyembunyikan rasa
Namun tak untuk selamanya
Kelak, jika tuhan berkehendak
Kau akan tau alasanku masih tetap berpijak


Oleh NRML

Puisi Cinta - Sebuah Rasa

SEBUAH RASA

Kau jauh
Ku tau itu
Kau ku butuh
Kau tak tahu itu

Kucoba berhenti berpangku
Menghapus kau dalam benakku
Mulai berteman dengan waktu
Dan menunggumu hadir, walau tak benar ada dihadapku

Namun ku tak mau terbelenggu
Mungkin ini hanya egoku
Menginginkanmu ada disisiku
Tanpa mau mengerti jarak dan waktu

Asal kau tau
Tak pernah aku menyangka
Hatiku kini kian berbeda
Terhadapmu

Aku tak tau apa
Mungkin kau merasakannya?
Atau mungkin tidak
Itu terserah padamu

Hanya saja
Kini aku nyaman bersamamu
Bersama jarak pemisah
Antara harapku dan anganmu

Tak pernah ada dalam benak
Bahwa kan ku jalani yang seperti ini
Hari-hari yang penuh berkah
Meski jauh dari yang tersayang

Oleh Lusynrml

Keteguhan Hati Khairul Azzam

Dahulu pernah ada semangat bagai besi
Untuk bisa mendahului orang
Namun, ketika Allah memberinya
Besi bagaikan berubah karena karatan

Aku memang mengecewakanmu
Aku memang tak pernah memberimu harapan
Hanya menjadi buah bibir
Cibiran para tetangga untukmu

Namun tahukah engkau
Aku terus berusaha
Terus berusaha meraihnya
Aku hanya butuh do’amu
Aku hanya butuh Ridhomu

Jangan pernah mengasihani aku
Karena aku telah dewasa
Aku punya jalan sendiri
Kasihanmu hanya akan membuatku lemah
Lemah dalam menjalani hidup
Padahal aku yang seharusnya berbakti padamu

Bunda, suatu saat nanti engkau akan mengerti
Bagaimana keteguhanku hatiku
Hingga waktunya nanti
Akan kuperlihatkan bahwa inilah baktiku

Bakti anak yang telah lama meninggalkanmu

Oleh Muchtar Alim

Puisi Cinta - Insan Pengagum

INSAN PENGAGUM


Seorang insan yang selalu jatuh pada sosokmu
Menunggu kau membalas tatap akan harap

Maaf aku terlalu lancang
Kau terlalu indah tuk tak kuhiraukan

Aku benci…
Sosokmu terlalu memikat

Perlahan kau bawa ku menari bersama bulan
Meski ku tahu itu hanya sekedar gurauan

Tak ada wanita yang mau seperti ini
Jika waktu bisa diputar, ku harap kita tak pernah bertemu

Tanpa sadar ternyata aku jatuh terlalu jauh
Relungku terpanah setiap tatapmu padaku

Bak malam yang diterangi bintang
Aku cukup memandangmu dari kejauhan

Oleh Lusy

Puisi Cinta - Kepada Kau Yang Kubicarakan Dengan Tuhan

KEPADA KAU YANG KUBICARAKAN DENGAN TUHAN

Kepada kau yang kubicarakan dengan tuhan
Baca dan pahami sampai dimana aku akan bertahan
Ketika kau tak bisa lagi kuraih, lalu apalagi yang bisa kuterima
Tangis, air mata ataukah luka.

Aku tak peduli dengan semua
Dengar lalu pandanglah siapa yang tuhan tunjuk untukmu
Jika bukan aku, biarkan aku di sini sampai kau menemukannya
Atau tuhan memilihku tapi kau tak melihatnya

Kepada kau yang kubicarakan bersama tuhan
Hatiku terlalu berharap atau matamu yang tertutup dunia
Lalu tak bisakah kau melirik sekali saja ke arahku?
Aku disini, di dekatmu, tepat di di detak jantungmu

Oleh R. Dedy Kartawan

Puisi Cinta - Cinta

CINTA

Kau tak tampak tapi dimengerti
Kau susah tuk sebuah arti
Tapi sungguh indah tuk diresapi

Bahagia karenamu
Selamanya bersamamu
Nyaman denganmu

Karenamu aku semangat
Karenamu aku giat
Karenamu aku kuat cinta denganmu aku bahagia

Puisi Cinta - Pujaan hati

PUJAAN HATI

Indah wajahmu menghiasi hari
Senyum manismu meluluhkan hati
Hari demi hari terasa sepi
Bila tawamu tak mengiringi
Tetaplah menjadi penenang hati
Karena bagiku kau begitu berarti

Ku mohon…
Jangan pernah berniat tuk pergi
Ataupun rasa untuk membenci
Karena ku ingin kau tetap di sini
Menemani…
Menjaga hati yang telah kau kunci

Oleh Abdul Zaelani

Puisi Cinta - Cinta Adalah Perasaan

CINTA ADALAH PERASAAN

Saat ku pertama kali melihatmu
Aku jatuh cinta padamu
Aku menginginkanmu
Cinta adalah rasa takutku
Semakin aku cinta semakin aku takut
Kehilanganmu

Cinta adalah rasa sakit yang ku jaga
Karena bila kau terluka
Akupun akan merasa tersiksa
Cinta adalah pikiranku
Semakin aku cinta semakin aku sulit tuk
Melupakanmu…

Aku mencintaimu…
Itu sebabnya aku selalu rindu

Oleh Abdul Zaelani

Puisi Cinta - Biar Tuhan Saja Yang Tahu

BIAR TUHAN SAJA YANG TAHU

Engkau memang bukanlah mentari, tapi kau mampu menghangatkan hari…
Laksana bulan purnama di malam hari, engkau mampu menerangi masa lalu kelam…

Engkau bagaikan hujan yang mampu membasahi ketandusan hati…
Bagai debur ombak jantung ini ketika berada di dekatmu…

Andai saja engkau tahu, hati ini ingin memiliki…
Namun bibir ini terasa kaku untuk menyampaikan kata…
Biar Tuhan saja yang tahu tentang rasa ini…

Puisi Cinta - Lysa

LYSA

Saat waktu membawamu hadir
Adalah awal rasa cinta ini lahir
Disaat aku belum sembuh dari luka
Engkau datang menawarkan cinta

Waktu berputar begitu cepat
Engkaupun perlahan ragu
Ku tahu cintaku sudah terlambat
Karena ada dia yang mencintaimu

Meskipun cintaku tak berbalas
Namun rindu ini tak bisa lepas
Engkau mungkin telah pergi
Tapi cinta ini abadi

Puisi Cinta - Happy Anniversary

HAPPY ANNIVERSARY


Berawal dari tatapan mata
Yang tak pernah kusangka
Tumbuh menjadi rasa suka
Berawal dari sapaan yang biasa saja
Kini tumbuh menjadi satu jiwa
Yang membuat kita selalu bahagia

Tak terasa sudah satu tahun lamanya
Kita berbahagia, melewati pahit
Manisnya cobaan di dalamnya
Terimakasih bidadariku…

Kau tetap setia pada hati yang
Ingin selalu bersama denganku
Semoga ikatan kita akan selalu terjaga
Hingga restu semesta iringi langkah kita

Oleh Abdul Zaelani

Tuesday 10 July 2018

Puisi Cinta - Tirai Kerinduan

TIRAI KERINDUAN

Bulan dan bintang enggan bersinar di malam hari,
mentari pagi tak semerbak bunga mewangi
siang hari haus akan pancaran sinar matahari
senja sorepun malu menyinari bumi
kala kerinduan menghampiri
tak ada satupun burung bernyanyi
semerdu alunan simponi

Lelah langkah kaki
mengikuti alunan syair harmoni
terbayang jiwa yang teriris sepi
menyambut raga yang tersipu mati
ketika paras mu hadir dalam mimpi
merasuk kedalam halusinasi
merusak dinding-dinding emosi



Hanya perasaan yang mampu mengerti
berharap kehadiranmu disisi
memeluk erat kesedihan dihati
hancurkan rindu diufuk tepi
bersama menanti indah mentari
melaju ikuti irama melodi
hingga tercapai mimpi abadi
sampai maut yang kan mengakhiri.

Puisi Cinta - Makhluk Tuhan Penuh Pesona

MAKHLUK TUHAN PENUH PESONA

Cintaku, engkaulah tujuan hidupku
Dan engkaulah hasratku
Bersamamu adalah kegembiraan abadi
Ketidakhadiranmu adalah bara api dalam hati

Engkaulah kegilaan hidupku
Satu-satunya cintaku
Suatu cinta yang tak kenal malu
Suatu pemujaan yang tak cela

Wahai, sembuhkanlah aku dari kesedihan yang mematikan
Penderitaan adalah kesyahidanku
Pedang cinta kematianku

Aku tidak akan berhenti mencintaimu
Atau membuka apa yang tertutup
Cinta adalah hukum dan obat bagiku
Entah tersembunyi entah terbuka
Terpujilah mataku yang menatapmu
Wahai mahluk tuhan yang penuh pesona

Puisi Cinta - CINTA


CINTA

Oleh Nugarah Sabam Timothy Sihotang

Cinta…
Tak pernah mengenal waktu
Cinta…
Tak pernah mengenal tempat

Cinta itu tulus
Cinta itu murah hati
Cinta itu rela berkorban
Cinta itu setia

Jangan pernah khianati cinta
Kalaupun hubungan kita sampai di sini
Bukan rasa cinta yang membuat itu
Tetapi keadaanlah yang memisahkan

Ku yakin
Cintaku dan cintamu bersemi
Walau di dalam hati



Semoga cinta jugalah yang mempertemukan kita
Semoga cinta juga yang mengantar harapan kita
Agar kita dapat hidup berdampingan.

Puisi Cinta - Janji

JANJI

Oleh Nofriyan

Burung merpati bertukar kasih
Indahnya alunan musik malam yang menemani
Sudah ditakdirkan kita tak kan terpisah
Karena besarnya cinta dan kasih yang di miliki

Terikat janji sehidup semati
Sepanjang jalan hidup yang dijalani
Makna-makna hidup yang kita resapi
Akankah hidup seindah ini?

Tak bisa kelain hati selain di hatimu
Karena itulah kukukuh bersamamu
Masa muda yang tersulut semangat api
Masa tua begitu tentram kita jalani

Kulantunkan syair padamu kasih
Ini berupa wujud cinta dan kasih di hati
Beratnya perjalanan hidup yang dijalani
Dan sudah terwujudlah cinta yang kita impikan


Puisi Cinta - Perisai Cinta

PERISAI CINTA

Oleh Handry Lumban Purba

Senandung deru badai menyapa
Mengusik rasa kita berdua
Redakan hujan ini
Kalahkan semua bebanmu

Aliran darah panas mengalir
Mengukir rasa cinta di hati
Abadikanlah selalu
Singkirkan semua laramu


Rasakan semua pahit manis yang kau jelang
Rasakan semua duka dan tawa dalam bercinta

Kau di dalam jiwaku perisai cintaku
Memapah dan menopang bila ku terlelah
Kau di dasar hatiku perisai cintaku
Memapah dan menopang saat ku terlelah

Selembut awan putih menghias
Mengiring jalan terbang ke awan
Senandungkanlah padaku
Syair terindah buah dari karyamu.

Puisi Cinta - Di Ujung Senja

DIUJUNG SENJA

Diujung senja…
Teka teki cinta itu akan terkumpul
dalam lembaran-lembaran kertas tentangmu
yang tidak setiap orang mampu membacanya
sementara itu…

mulut-mulut akan berbicara tak peduli
karena jika saatnya setiap titik kan terjun dari langit
akan melahirkan berkah

maka cinta yang baik akan menemukan takdirnya.

Puisi Amir Hamzah - Teluk Jayakatera

TELUK JAYAKATERA

Oleh: Amir Hamzah

Ombak memecah di tepi pantai
angin berhembus lemah lembut
puncak kelapa melambai-lambai
di ruang angkasa awan bergelut.

Burung terbang melayang-layang
serunai berseru "adikku sayang"
perikan bernyanyi berimbang-imbang
laut harungan hijau terbentang.

Asap kapal bergumpal-gumpal
melayari tasik lautan jawa
beta duduk berhati kesal
melihat perahu menuju Semudera.

Musafir tinggal di tanah Jawa
seorang diri sebatang kara
hati susah tiada terkata
tidur sekali haram cendera.

Puisi Amir Hamzah - Doa

DOA

Oleh: Amir Hamzah

Dengan apakah kubandingkan pertemuan kita, kekasihku?
Dengan senja samar sepoi, pada masa purnama meningkat naik, setelah
menghalaukan panas payah terik.

Angin malam mengembus lemah, menyejuk badan, melambung rasa menayang
pikir, membawa angan ke bawah kursimu.

Hatiku terang menerima katamu, bagai bintang memasang lilinnya.

Kalbuku terbuka menunggu kasihmu, bagai sedap malam menyiarkan kelopak.
Aduh, kekasihku, isi hatiku dengan katamu, penuhi dadaku dengan cahayamu,
biar bersinar mataku sendu, biar berbinar gelakku rayu.

Puisi Amir Hamzah - Turun Kembali

TURUN KEMBALI

Oleh: Amir Hamzah

Kalau aku dalam engkau
dan kau dalam aku
adakah begini jadinya
jaku hamba engkau penghulu ?

Aku dan engkau berlainan
engkau raja, maha raya
cahaya halus tinggi mengawang
pohon rindang menaung dunia.

Di bawah teduh engkau kembangkan
taku berdiri memati hari
pada bayang engkau mainkan
aku melipur meriang hati

Diterangi cahaya engkau sinarkan
aku menaiki tangga, mengawan
kecapi firdausi melena telinga
menyentuh gambuh dalam hatiku

Terlihat ke bawah
kandil kemerlap
melambai cempaka ramai tertawa
hati duniawi melambung tinggi
berpaling aku turun kembali

Puisi Amir HAmzah - Doa Poyangku

DOA POYANGKU
Oleh: Amir Hamzah

Poyangku rata meminta sama
semoga sekali aku diberi
memetik kecapi, kecapi firdausi
menampar rebana, rebana swarga

Poyangku rata semua semata
penabuh bunyian kerana suara
suara sunyi suling keramat
kini rebana di celah jariku

tari tamparku membangkit rindu
kucoba serentak genta genderang
memuji kekasihku di mercu lagu
Aduh, kasihan hatiku sayang

alahai hatiku tiada bahagia
jari menari doa semata
tapi hatiku bercabang dua

Pusi Amir Hamzah - Padamu Jua

PADAMU JUA

Oleh: Amir Hamzah

Habis kikis
segala cintaku hilang terbang
pulang kembali aku padamu
seperti dahulu

Kaulah kandil kemerlap
pelita jendela di malam gelap
melambai pulang perlahan
sabar, setia selalu.

Satu kekasihku
aku manusia
rindu rasa
rindu rupa.


Di mana engkau
rupa tiada
suara sayup
hanya kata merangkai hati

Engkau cemburu
engkau ganas
mangsa aku dalam cakarmu
bertukar tangkap dengan lepas

Nanar aku, gila sasar
sayang berulang padamu jua
engkau pelik menarik ingin
serupa dara di balik tirai

Kasihmu sunyi
menunggu seorang diri
lalu waktu - bukan giliranku
mati hari - bukan kawanku

Puisi Amir Hamzah - Berdiri Aku

BERDIRI AKU

Oleh : Amir Hamzah

Berdiri aku di senja senyap
Camar melayang menepis buih
Melayah bakau mengurai puncak
Berjulang datang ubur terkembang

Angin pulang menyeduk bumi
Menepuk teluk mengempas emas
Lari ke gunung memuncak sunyi
Berayun-ayun di atas alas.

Benang raja mencelup ujung
Naik marak mengerak corak
Elang leka sayap tergulung
dimabuk wama berarak-arak.

Dalam rupa maha sempuma
Rindu-sendu mengharu kalbu
Ingin datang merasa sentosa
Menyecap hidup bertentu tuju.

Sunday 8 July 2018

Puisi - Merebut Indonesia

Merebut Indonesia

Created by : Afiani Gobel
Sampai hari ini aku ada disebuah negri
Yang hukumnya sangat aku ingin percayai
Karena dari tanah dan airnya
Atas izin Allah aku dinafkahi
Dengan nikmat hujan dan panasnya aku dilimpahi
Dalam sibukku berjibaku
Mendidik muridku satu demi satu
Atas nilai yang ku yakini harus baku
Benar yang adil bagi setiap manusia
Dari bangsaku
Dan manusia-manusia diatas kursi-kursi istana Indonesia
Belakangan bicara kuasa dengan membolak-balik logika
Merobek-robek asa hingga abi dibakarnya
Menoreh makar yang mewaraskan orang-orang gila
Ini negeri apa?
Masihkah ia disebut Indonesia
Dan aku ini guru..
Enggan turut bisu
Negeri ini membutuhkanmu, duhai guru
Membuka mata para binaanmu
Siswa siswi.. Mahasiswa mahasiswi
Dalam asuhanmu
Mereka harus jadi bagian dari makarmu
Ajarkan mereka apa yang semestinya mereka baca
Pahamkan tentang apa yang harus ditulisnya
Dan minta mereka menghitung langkah-langkah
Kecil mereka demi merebut Indonesia
Rebut negara..
Dari tangan-tangan pendusta
Rebut bangsa..
Dari kuasa para penggerogot nilai luhurnya
Rebut tanah air kita..
Dari belenggu penjajahan logika
Rebut Indonesia
Dari penista dan pengkhianat yang
Masih bisa tertawa
Setidaknya para guru..
Mungkin di menuanya kita,
Daya telah terkikis sempurna
Namun tetap rebut Indonesia
Dari para bedebah penjual tanah lahir kita

Puisi - Terima Kasih Guruku

Terimakasih Guruku

Kami adalah kekosongan hampa
Gelap yang memekat
Jika dulu engkau tak mengisi ilmu
Darimu kami tahu indahnya warna
Darimu kami mengerti digdayanya angka
Darimu kami sadar betapa indah aksara
Penat dan peluh kau abaikan
Bahkan juga kata yang menghujam
Tanpa lelah kau bimbing langkah
Hingga kami bisa berjalan meraih cita
Kami adalah kekosongan hampa yang memekat
Jika kau tak pernah hadir bagi kami
Ijinkan kami untuk sedikit berterimakasih
Atas jerihmu yang kadang bahkan tak kami ingat
Terimakasih, guruku..

Puisi - Ibu Engkau Pelita Hidupku

Ibu

Ibu engkau pelita dihidupku
Engkau tak pernah lelah menunggu kehadiranku
Dengan segala beban dan keringat yang membasahi wajahmu
Tiada engkau merasakan pilu
Langkah kecilmu yang selalu engkau tempuh
Walaupun begitu berat terasa di tubuhmu
Engkau terus memperjuangkanku di dalam kandunganmu
Tanpa merasa lelah yang engkau tunjukan diwajamu
Terimakasihku pada mu ibu
Engkau telah menunjukan surga untukku
Surga yang hanya ada di telapak kakimu
Dan doa yang engkau haturkan selalu untukku

Pantun - Pantun Terbaik Bahasa Melayu


Budak-budak berkejar-kejar
Rasa gembira bermain di sana
Kalau kita rajin belajar
Tentu kita akan berjaya

Jangan pergi mandi di lombong
Emak dan kakak sedang mencuci
Jangan suka bercakap bohong
Semua kawan akan membenci

Buah cempedak bentuknya bujur
Sangat disukai oleh semua
Jika kita bersikap jujur
Hidup kita dipandang mulia

Jikalau tuan mengangkat peti
Tolong masukkan segala barang
Jikalau anak-anak bersatu hati
Kerja yang susah menjadi senang

Asam kandis mari dihiris
Manis sekali rasa isinya
Dilihat manis dipandang manis
Lebih manis hati budinya

Kayu bakar dibuat arang
Arang dibakar memanaskan diri
Jangan mudah menyalahkan orang
Cermin muka lihat sendiri

Selasih tumbuh di tepi telaga
Selasih dimakan si anak kuda
Kasih ibu membaa ke syurga
Kasih saudara masa berada

Masuk hutan pakai sepatu
Takut kena gigitan pacat
Kalau kita selalu bersatu
Apa kerja mudah dibuat

Bandar baru Seberang Perai
Gunung Daik bercabang tiga
Hancur badan tulang berkecai
Budi yang baik dikenang juga

Encik Dollah pergi ka Jambi
Pergi pagi kembali petang
Kalau Tuhan hendak membagi
Pintu berkancing rezeki datang

Orang haji dari Jeddah
Buah kurma berlambak-lambak
Pekerjaan guru bukanlah mudah
Bagai kerja menolak ombak

Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah

Terang bulan di malam sepi
Cahya memancar kepangkal kelapa
Hidup di dunia buatlah bakti
Kepada ibu dan juga bapa

Kapal kecil jangan dibelok
Kalau dibelok patah tiangnya
Budak kecil jangan di peluk
Kalau dipeluk patah tulangnya

Asal kapas menjadi benang
Dari benang dibuat kain
Barang yang lepas jangan dikenang
Sudah menjadi hak orang lain

Tengahari pergi mengail
Dapat seekor ikan tenggiri
Jangan amalkan sikap bakhil
Akan merosak diri sendiri

Kapal Anjiman disangka hantu
Nampak dari Kuala Acheh
Rosak iman kerana nafsu
Rosak hati kerana kasih

Tingkap papan kayu bersegi
Sampan sakat di Pulau Angsa
Indah tampan kerana budi
Tinggi darjat kerana bahasa

Anak Siti anak yang manja
Suka berjalan di atas titi
Orang yang malas hendak bekerja
Pasti menyesal satu hari nanti

Bintang tujuh sinar berseri
Bulan purnama datang menerpa
Ajaran guru hendak ditaati
Mana yang dapat jangan dilupa

Pantun - Pasir sebutir jadikan intan.

Padi segemal kepuk di hulu
Sirih di hilir merekap junjungan
Kepalang duduk menuntut ilmu
Pasir sebutir jadikan intan.

Pantun - Kalau tak Laju Binasa Badan

Lagu bernama serampang laut
Ditiup angin dari Selatan
Layar dikembang kemudi dipaut
Kalau tak laju binasa badan

Pantun - Guru Pembekal Ilmu

Pakai baju warna biru
Pergi ke sekolah pukul satu
Murid sentiasa hormatkan guru
Kerana guru pembekal ilmu

Pantun - Bulat Manusia karena Mufakat

Hendak belayar ke Teluk Betong
Sambil mencuba labuhkan pukat
Bulat air kerana pembetung
Bulat manusia kerana muafakat

Pantun - Kesilapan Adalah Bencana

Tulis surat di dalam gelap
Ayatnya banyak yang tidak kena
Jagalah diri jangan tersilap
Jikalau silap awak yang bencana

Puisi Chairil Anwar ‘Yang Terampas dan Yang Putus’

Puisi Chairil Anwar ‘Yang Terampas dan Yang Putus’

YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS

Chairil Anwar

Kelam dan angin lalu mempesiang diriku
Menggigir juga ruang di mana dia yang ku ingin
Malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu

Di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin

Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
Dan aku bis lagi lepaskan kisah baru padamu
Tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang

Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlaku beku

Puisi Chairil Anwar ‘Persetujuan Dengan Bung Karno’

Puisi Chairil Anwar ‘Persetujuan Dengan Bung Karno’

PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO

Chairil Anwar

Ayo! Bung Karno kasih tangan, mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicara mu
Dipanggang di atas api mu
Digarami lautmu dari mulai tanggal 17 Agusutus 1945

Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api, Aku sekarang laut
Bung Karno! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zat mu, di zat ku kapal-kapakl kita berlayar
Di urat mu, di urat ku kapal-kapal kita bertolak dan berlabuh

Puisi Chairil Anwar ‘Sebuah Kamar’

Puisi Chairil Anwar ‘Sebuah Kamar’

SEBUAH KAMAR

Chairil Anwar

Sebuah jendela menyerahkan kamar ini pada dunia
Bulan yang menyinar ke dalam mau lebih banyak tahu
Sudah lima anak bernyawa di sini, Aku salah satu

Ibuku tertidur dalam tersedu
Keramaian penjara sepi selalu
Bapak ku sendiri terbaring jemu
Matanya menatap orang tersalib di batu

Sekeliling dunia bunuh diri
Aku minta adik lagi pada Ibu dan Bapak ku
Karena mereka berada di luar hitungan
Kamar begini 3 x 4 terlalu sempit buat meniup nyawa

Puisi Chairil Anwar ‘Rumahku’

Puisi Chairil Anwar ‘Rumahku’

RUMAHKU

Chairil Anwar

Rumah ku dari unggun timbun sajak
Kaca jernih dari luar segala nampak
Ku lari dari gedong lebar halaman



Aku tersesat tak dapat jalan
Kemah ku dirikan ketika senja kala
Di pagi terbang entah ke mana
Rumah ku dari unggun timbun sajak

Di sini aku berbini dan beranak
Rasanya lama lagi
Tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu

Puisi Chairil Anwar ‘Sajak Putih’

Puisi Chairil Anwar ‘Sajak Putih’

SAJAK PUTIH

Chairil Anwar

Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi

Malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita mati datang tidak membelah

Puisi Aku Berkaca Chairil Anwar

Puisi Aku Berkaca Chairil Anwar

AKU BERKACA

Ini muka penuh luka
Siapa punya?

Ku dengar seru menderu
Dalam hatiku
Apa hanya angin lalu?

Lagi lain pula
Menggelepar tengah malam buta

Ah..!!!

Segala menebal, segala mengental
Segala tak ku kenal..!!!
Selamat tinggal…!!

Lirik lagu Deen Assalam Sulaiman Al-Mughni dan Terjemahannya


دِيْنَ السَّلَامْ

كِلَّ هَذِى الاَرْضِ مَاتَكْفِيْ مَسَاحَةْ
لَوْ نَعِيْشِ بِلَاسَمَاحَةْ
وِانْ تَعَا يَشْنَا بَحُبْ
لَوْ طَضِيْقِ الاَرْضِ نَسْكِنْ كَلِّ قَلْبْ
اَبْتَحَيَةْ وَبْسَلَامْ
اَنْشَرُوْا اَحْلَى الْكَلَامْ زَيْنُوْا الدِّنْيَا حْتِرَامْ
اَبْمَحَبَّةْ وَابْتِسَامْ
ااَنْشَرُوْا بَيْنِ الاَنَامْ هَذَا هُوْا ديْنَ السَّلَامْ 

Deen Assalam

Kalla hadzil ard mataqfii masahah
Lau na’isibila samahah
Wanta’ayasna bihab
Lau tadiqil ardi naskan kalla kolb

Abtahiyyat wabsalam
Ansyuru ahlal kalam jainuddin yahtirom
Abmahabbat wabtisam
Ansyuru bainil anam hadahu din assalam

Terjemahannya :

Agama Perdamaian

Seluruh bumi ini akan terasa sempit
Jika hidup tanpa toleransi
Namun jika hidup dengan perasaan cinta
Meski bumi sempit, kita akan bahagia

Melalui perilaku mulia dan damai
Sebarkanlah ucapan yang manis
Hiasilah dunia dengan sikap yang hormat
Dengan cinta dan senyuman

Sebarkanlah di antara insan
Inilah Islam agama perdamaian

Sunday 20 May 2018

PUISI SENJA MERINDU

Puisi Senja Merindu

Rona senja telah menjingga
Membias melembut diujung langit
Rinai hujan yang tersisa
Sejukkan jiwa basuh segala asa

Oh angin senja terbangkan rasa rindu ku
Lagukan symphoni rindu dalam indah mimpinya

Ku luruhkan rinai rinduku tuk mu yang merindu
Hadirkan rindu ini dalam setiap mimpinya

Disaat ku rindukan mu
Keindahan yang tercipta
Penuhi relung relung ku

Bayangkan gelak tawa mu yang ceria
Lukiskan indah mata mu yang berbinar
Damaikan risau jiwaku yang mengingat mu.


by Rainy Zikri