Wednesday 11 July 2018

Surat Cinta Zainuddin Kepada Hayati Yang Menyayat Hati

Hayati!

Meskipun mula-mula saya bertemu sesudah surat itu kukirim tanganku gemetar, maka sambutanmu yang halus atas kecemasanku telah menghidupkan semangatku kembali. Hayati sampai sekarang, dan agaknya lama sekali baru kejadian itu akan dapat kulupakan. Karena menurut perasaan hatiku, adalah yang demikian pintu keberuntungan yang pertama bagiku. sampai sekarang Hayati saya merasai dadaku sendiri menjaga apakah hatiku masih tersimpan didalamnya, entah sudah terbang ke langit biru agaknya, lantaran terlalu merasa beruntung.

Pada perkataan-perkataan yang telah kau ucapkan, ternyata bahwa kasih sayangku, bahwa cintaku telah kua terima. Bahwa pengharapanku yang telah putus, kau hubungkan kembali. Tetapi Hayati, ada yang perlu kuterangkan padamu, supaya jangan engkau menyesal kemudian. Orang sukai seorang pemuda, karena sesuatu yang diharapkannya dari pemuda itu, misalnya dia cantik dan gagah. Aku sendiri, sebagan yang kau lihat, begitulah kedaanku, rupaku yang jelek tak pantas menjadi jodohmu, dan aku miskin.

Misalnya Allah menyampaikan cita-cita hatiku, dan engkau boleh menjadi suntingku, menjadi istri yang mengobat luka hatikuyang telah berahun-tahun, agaknya akan malu engkau berjalan beersanding dengan daku, karena amat buruk memperdekatkan loyang dengan mas, mempertalikan benang dengan sutra. Bagiku, Hayati, engkau sangat cantik. Kecantikan itu kadang-kadang yang menyebabkan daku putus asa, mengigat buruk diriku dan buruk untungku.

Tetapi pula, kalau kau hendak mendasarkan cinta itu pada dasar keikhlasan, pada keteguhan memegang janji, pada keteguhan memegang janji, pada memandang kebaikan hati dan bukan kebaikan rupa. Kalau engkau bukan mengharapkan kayaku, tetapi mengharapkan pengorbanan jiwaku untukmu, kalau engkau sudi kepadaku dan tidak merasa menyesal jika kelak bertemu dengan bahaya yang ngeri dan kecimus bibir; kalau semuanya itu tidak engkau pedulikan, Hayati, sebagai kukatakan dahulu, engkau akan beroleh seorang sahabat yang teguh setia.

Kalau semuanya  itu telah engkau ingat nbenar, dan engkau sudi berenag kedalam lautan cinta, ketahuilah bahwa saya beruntung berkenalan dengan engkau, dan moga-moga engkau pun beruntung berkenalan dengan saya.

Zainuddin




Penikmat sejarah sastra klasik dan modern. Biarkan kami hanyut dalam kalimat hikmat kehidupan.!

Comments


EmoticonEmoticon