Monday 16 September 2019

Puisi Fahri Hamzah : KAN KUHAPUS AIR MATAMU

Puisi Fahri Hamzah : KAN KUHAPUS AIR MATAMU
Aku menulis puisi untukmu....
Karena kau datang, membawa berita duka dari dalam hatimu...
Tentang keputusasaan..
Dan ketidaksanggupan menghadapi kenyataan...
Kerapuhan, akibat perasaan dikhianati
Kau datang mengabarkan tragedi dan perasaan hampa ....
Bibirmu bergetar
Seperti tak sanggup melukis perasaan.
Mata memerah dan melelehkan gerimis frustrasi.... memar hatimu.
Luka yang tak sanggup kau bawa pergi.
Hatimu seperti berdarah.
Terasa, ada sakit yang melukis murung wajahmu yang tak pernah terjadi... tak pernah kau begini.
Dan kau meminta pendapatku...
Aku terdiam...
Aku memandang langit...
Aku menarik napas panjang...
Menoleh ke belakang..
Apa yang terjadi pada kita?
Mengapa kita begitu kecewa?
Apakah wajar sikapmu?
Aku pun tak mudah memahami apa yang kita alami....
Tapi aku berbisik pada diriku... aku bertanya dalam hati... tak ingin kuperdengarkan padamu..
Sesempit itukah dunia ini bagi kita?
Apakah kita tidak punya pilihan?
Apakah di balik semua ini tak ada maksud baik Ilahi?
Kau memaksaku berkata sebagai pelepas dahaga jiwamu yang dirundung duka...
Dan ku katakan padamu kawan.... Pandanglah langit... tariklah napas panjang...
Pulanglah dan temuilah belahan jiwamu... Peluklah kekasih hatimu... bawalah pulang sekuntum senyum...
Jadilah kau yang paling kuat...
Jadilah yang paling tegar..
Jangan tampakkan luka meski hatimu berdarah... jangan bersedih di depan manusia.. jangan menangis di depan hamba... tumpahlah di depan yang Maha Luas dan Kuasa...
Tanggunglah semua beban luka dan telanlah pahit yang paling getir... sebab sakit ini akan terus terasa jika kau tak sandarkan diri padaNya....
Dan apabila kau lemah, lalu siapa yang menanggung luka saudara-saudara kita?
Apakah telah berkata benar?
Kau masih marah?
Bolehkah kita marah?
Untuk apa?
Mengapa keadaan menentukan kita bahagia atau kecewa?
Mengapa perjuangan mengenal jera?
Mengapa kita terguncang? Mengapa kita lemah?
Aku tak mau....
Biarlah luka ini pertanda bahwa perjuangan itu harus selalu ada...
Waktu terus berlari...
Takkan terasa....
Dunia takkan mudah bagi yang lemah kawan.
Dunia akan selalu nyata...
Apa yang kita tanam, itu yang kita petik... suka atau tidak.. itu akan terjadi pada siapapun...
Maka apakah ada guna menyesal?
Apakah kita punya waktu untuk kecewa?
Persiapkan saja untuk esok..
Bila lebih banyak luka...
Hadapilah...
Bila luka tetap menganga..
Hadapilah...
Jangan lari jika dihadang..
Jangan takut menghadapi kenyataan!
Karena kau ingin dikenang sebagai apa?
Lukiskan itu sekarang....
Ini saat yang terang!
Twitter @Fahrihamzah 28/6/2019

Penikmat sejarah sastra klasik dan modern. Biarkan kami hanyut dalam kalimat hikmat kehidupan.!

Comments


EmoticonEmoticon