Tuesday 18 September 2018

MUARA CANDA

MUARA CANDA

Inginku bergelut dengan candanya
Tawanya menyelinap disela-sela telinga
Hangat dirasa ketika bersama
Merekahkan senyum selebar jalan

Suasana hangat terasa disekujur tubuhku
Mati, mati jika ia pergi
Dengan tubuh mungil yang biasa mendekapku
Kehangatan yang hilang

Jika ia tak melebarkan senyum
Teruslah disampingku
Mendekapku dengan senyuman manismu

Inginku bergelut dengan candanya
Tawanya menyelinap disela-sela telinga
Hangat dirasa ketika bersama
Merekahkan senyum selebar jalan

Suasana hangat terasa disekujur tubuhku
Mati, mati jika ia pergi
Dengan tubuh mungil yang biasa mendekapku
Kehangatan yang hilang

Jika ia tak melebarkan senyum
Teruslah disampingku
Mendekapku dengan senyuman manismu



Inginku bergelut dengan candanya
Tawanya menyelinap disela-sela telinga
Hangat dirasa ketika bersama
Merekahkan senyum selebar jalan

Suasana hangat terasa disekujur tubuhku
Mati, mati jika ia pergi
Dengan tubuh mungil yang biasa mendekapku
Kehangatan yang hilang

Jika ia tak melebarkan senyum
Teruslah disampingku
Mendekapku dengan senyuman manismu


Penikmat sejarah sastra klasik dan modern. Biarkan kami hanyut dalam kalimat hikmat kehidupan.!

Comments


EmoticonEmoticon